‘’Ada teman yuvia yg sedang membuat cerpen namanya ‘’Enen.’’
‘’yuvia,’’ enen,kmu ngapain ?’’
‘’Enen,’’lagi buat cerpen.’’
‘’Yuvia,’’aku lihat yah cerpenmu?’’
‘’Enen,’’iya sembarang sudah.’’
‘’Yuvia,’’bwa ha ha ha ha.”
“Enen,”kenapa kamu ketawa?”
“Yuvia,”ga papa kok.”
“Enen,”curiga aku.”
‘’Tanpa Enen sadari ternyata Yuvia melanjutkan CERPEN-nya
Enen.Dia menulis “pada saat ibu melahirkan sebuah anak yang bernama Arjuna dan
Shinta (kembar). Ketika bayi nya telah keluar yang keluar duluan adalah bayi
Shinta. Begitu Shinta melihat dunia ternyata dia tertawa bukan menangis. Tak
lama kemudian Arjuna pun keluar lalu dia penasaran kaenapa Shinta tertawa,
begitu Arjuna keluar dia ikut tertawa karna Shinta dan Arjuna melihat Suster
cantik yang berdandan menor. Lalu ibunya pun heran kenapa anaknya tertawa
begitu ibunya melihat susternya dia juga ikut tertawa terbahak-bahak tak
sengaja ibunyapun terkencing dan masuk kedalam mulut kedua anak kembarnya.’’
‘’Sampe-sampe dokternya kehabisan cara untuk ibunya tidak
ketawa dan dokternya pun stress hingga dokternya juga gila dan ketawa terbahak
–bahak sampe orang yang bikin cerita ini (yuvia) juga tertawa dalam pembuatan
cerita ini. Susternya pun juga ikutan stresss.’’
‘’Susternya,’’ Bwa ha ha ha ha.’’
‘’Enen,’’heh kamu ngapain sih?”
‘’Yuvia,’’aku mengarang cerpen Enen baru.’’
“Enen,”mana coba lihat!!!!!”
“Yuvia,”nah.”
Lalu Enen membaca cerita yang dibuat Yuvia.. tak lama
kemudian Enen ikut ketawa terbahak-bahak sampai pingsan.
“Yuvia,”eh bangun nen.. bangun.”
Lalu Enen pun terbangun
“Enen,”hah apa yang terjadi.”
“Yuvia,”kamu tetawa sampai pingsan.”
Lalu Berliana pun datang, apa yang terjadi kemudian????
“Berliana,”kalian ini lagi ngapain sih?”
“Yuvia,”gak lagi ngapa-ngapain kita Cuma lagi baca CERPEN
yang dibuat ama aku dan Enen”
“Enen,”kenapa? sepertinya itu menjadi masalah buat lho!!!!!”
“Berliana,”gapapa aku boleh lihat gak?”
“Yuvia,”boleh nah”
Lalu Yuvia menyerahkan buku ceritanya kepada Berliana.
Kemudian Berliana membaca cerita itu, Tak lama kemudian setelah Berliana
membaca cerita tersebut dia pun tertawa terbahak-bahak lama sekali hingga dia
terkencing-kencing di celana.
“Yuvia,”BERLIANA kamu ngompol.”
Begitu Berliana melihat celananya ternyata sudah basah karna
dia terkencing di celana.
“Berliana,”WAAAA……. Iya bagimana ini gawat aku mau ganti celana
mumpung aku bawa celana lgi.”
Lalu Berliana berlari dengan kencang menuju kamar mandi
untuk mengganti celananya.
“Enen,”eh ceritamu itu bagus banget tau gk sih aku punya
ide.”
No comments:
Post a Comment